Minggu, 14 September 2014

Hanya itu..



Saat-saat seperti inilah yang dapat ku katakan menyebalkan . Saat aku merindukan sosok lelaki itu , yah sesosok lelaki yang aku kenal betul dengan karakter pribadinya . Lelaki yang selalu membuatku tersenyum , atau lebih tepatnya selalu memaksa bibirku tidak menahan rekahannya meski dalam situasi apapun itu . Entah apa yang dipikirkannya, hingga dia benar-benar tahan dengan tingkah lakuku yang aku sendiri saja muak memilikinya . Dia lelaki yang tangguh , tak heran pundaknya selalu kuat menopangku saat aku lelah dan buta melakukan segala hal. Apa yang dia pikirkan sehingga dapat tahan dengan sikap egois yang berlebihan dan sudah level akhir ini , belum lagi dengan tingkahku yang moody level up.
 Aku sering mengatakan apa yang sebenarnya tidak sesuai hati tentangnya. Banyak temanku yang selalu mengatakan dia sangatlah tampan, baik , romantic , atau kata-kata pujaan lainnya . Tapi aku selalu menanggapinya dengan kata-kata yang bertolak belakang dengan kalimat-kalimat pujian yang teman-temanku katakan .  Mungkin aku sering membantahnya dengan mengatakan bahwa dia bukanlah sesosok lelaki yang tampan , hanya sok romantic dan hal-hal yang berkebalikan dengan apa yang seharusnya aku katakan . Hey kamu lelaki yang aku maksud , maaf bukan maksudku melakukan itu , itu bukan sebuah penghinaan seperti yang terlihat . Kau tau apa maksudku ? Apa maksud ku lakukan itu ? Hanya satu , karena aku menyayangimu bahkan aku mencintaimu . Aku tak ingin ada orang lain yang memujamu dan menyukaimu atas dasar rasa sayang dan pada akhirnya kau akan meninggalkanku . Sungguh hanya itu yang aku takutkan .
Aku tak mengerti bagaimana perasaan ini tumbuh . Pada sesosok lelaki dingin sepertimu . Yang hanya tahu-menahu lewat ekskul yang sama . Namun aku sadar selama ini aku salah menilai pemain basket itu . Dia adalah seorang yang sangat peduli terhadap orang lain , perhatiannya , kasih sayangnya , dan perjuangannya, ya , sungguh itu yang membuatku dapat jatuh kedalam pelukan rasa ini , rasa sayang dan rasa cinta yang telah merambat dan dalam  .
Cinta memang banyak yang mengatakan tidak memandang perbedaan , perbedaanlah yang akan mempersatukan . Tapi siapa orang akan tetap memegang prinsip itu apabila perbedaan kita berada pada hal yang satu ini. Terkadang aku bertanya pada Tuhan , mengapa disaat Engkau pertemukan dua orang yang benar-benar bisa saling mencintai ini malah justru ruang kepercayaanlah yang menyekat hubungan ini . Apa ini salah ? Haruskah aku melepas orang yang sangat aku sayang sekarang ini ? Diijinkankah aku untuk tetap satu atap kebersamaan dengannya ? Diatas sekat ruang perbedaan ini ? Untuk tetap menggandeng tangannya , menatap matanya , membelai wajahnya , mencubit pipinya , dan menggenggam erat hatinya meskipun kita berpijak dilangit-langit sekat perbedaan . Sungguh hanya itu .. dapatkah ..